Mengapa harus kecewa......................?

Seringkali kita kecewa, sedih bahkan bisa putus asa ketika apa yang kita harapkan, apa yang kita inginkan tidak terwujud atau tidak sesuai dengan keinginan kita. hampir di setiap tingkatan usia mengalami hal ini. anak-anak kecewa pada orang tuanya karena keinginannya tidak terpenuhi, seorang istri marah-marah pada suami karena permintaannya tidak cocok dengan keinginannya, suami memarahi istrinya karena apa yang dikerjakan istrinya tidak sesuai dengan keinginannya.

Kekecewaan ini terjadi hampir terjadi dalam kehidupan kita setiap hari, hal ini yang akan berkibat pada sakit jiwa, jiwa kita bisa sakit karena hal-hal yang kita inginkan tidak sesuai dengan keinginan/hawa kita. dalam kehidupan ini Alloh SWT menciptakan 2 hal yang selalu berpasangan dan ini adalah sudah menjadi ketentuannya (Sunnatulloh). Jasmani berpasangan dengan rohani, laki-laki berpasangan dengan perempuan, siang berpasangan dengan malam, sedih berpasangan dengan gembira, kaya berpasangan dengan miskin dan seterusnya.

Ketika Anda lahir kedunia ini apakah Anda tahu mau jadi apa diri Anda kelak, mau menekuni profesi apa kelak, apakah jadi orang kaya atau jadi orang miskin, jadi pejabat atau jadi rakyat.......apakah Anda tahu masa depan Anda.......? , tentu tidak tahu bukan ?.

Setiap hari kita tidak tahu apa yang akan terjadi di hari esok, yang ada adalah rencana untuk hari esok, yang ada adalah berharap untuk hari esok.sehingga rumusnya adalah bekerja dengan sebaik-baiknya di hari ini agar hari esok lebih baik lagi hasilnya dan seterusnya. dan akherat itu adalah hare esok buat kita di dunia ini.
Mengapa harus kecewa ketika keinginan, harapan kita tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan...?, sadari lah bahwa yang namanya hari esok bukan kita yang menentukan, yang namanya hasil bukan kita yang membuat yang namanya kejadian bukan kita yang menciptakan.semuanya itu milik Alloh, semuanya itu maha kuasa dan maha kehendak Alloh SWT. kita hanya berdoa, berharap dengan upaya kita, dengan ikhtiar kita dengan langkah kita dengan tangan kita dengan kaki kita, setelahnya kita pasrahkan kepada yang punya Alloh SWT.

Jadi, mengapa harus kecewa......?

Sadari pula bahwa kita tidak punya hak untuk memiliki di dunia ini, anak, istri, harta, jabatan, kendaraan, rumah, ladang, perkebunan, termasuk juga raga ini. itu semua milik Alloh. jadi jangan marah, jangan kecewa, jangan putus asa ketika sewaktu-waktu atau tiba-tiba sang pemiliknya meminta.
Sekali lagi mengapa harus kecewa......

Toh kita ini lahir kedunia tidak bawa apa-apa, tidak punya apa-apa, tidak tahu apa-apa, apa yang harus kita kecewakan....?

Seharusnya kita bersyukur, berterima kasih pada yang memiliki kita, yang telah memberikan fasilitas begitu lengkapnya kepada kita, pendengaran, penglihatan, kesehatan, hati nurani, akal fikiran, menjadi manusia bukan binatang, menghirup udara bebas dan masih banyak lagi ni'mat yang telah Alloh anugrahkan kepada kita.

Inilah solusi agar jiwa kita terbebas dari tekanan stres....agar jiwa kita merdeka.... agar jiwa kita tidak sakit....bahwa semua kejadian demi kejadian, semua hasil, hari esok itu adalah urusan Alloh itu semua qudroh dan irodah Alloh, itu semua ketentuan Alloh. kita hanya diwajibkan untuk berdoa dengan ikhtiar kita.semuanya telah tercatat di lauhil mahfudz.

Yuk ...kita sama-sama berharap, berdo'a kepada Alloh SWT sebagai pemilik hidup dan kehidupan ini, pemilik diri ini agar kita menjadi manusia yang tidak mudah stres...., tidak gampang kecewa dengan kejadian-demi kejadian dalam kehidupan kita sehari-hari.

Robbi auzi'nii an asykura ni'matakallatii an'amta alayya wa'ala waalidayya wa an a'mala shaalihan tardhaahu wa adkhilnii birohmatika fii ibadikashaalihiin.

" Ya Robbi (yang menciptkanku) berilah aku kekuatan untuk tetap mensyukuri ni'mat Mu yang telah Engkau anugrahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dan untuk mengerjakan amal sholeh yang Engkau ridhoi, dan masukkan aku dengan rahmat Mu kedalam golongan hamba-hamba Mu yang sholeh"